Menu
Download Presentation PowerPoint Slideshow about 'PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN' - tirzah An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author.While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. ProgramaPenyuluhanPertanian, Perikanan, danKehutanan yang selanjutnyadisebutprogramapenyuluhanadalahrencanatertulis yang disusunsecarasistematisuntukmemberikanarahdanpedomansebagaialatpengendalipencapaiantujuanpenyuluhan (UU Nomor 16 Tahun 2006 tentangSistemPenyuluhanPertanian, Perikanan, danKehutanan=SP3K). Programapenyuluhanpertanian yang disusunsetiaptahunmemuatrencanapenyuluhantahunberikutnyadenganmemperhatikansiklusanggaranpadamasing-masingtingkatandengancakupanpengorganisasiandanpengelolaansumberdayasebagaipelaksanaanpenyuluhan yang disusundenganmemperhatikanketerpaduandankesinergian. Keterpaduanmengandungmaksudbahwaprogramapenyuluhanpertaniandisusundenganmemperhatikanprogramapertanianpenyuluhantingkatkecamatan, tingkatkabupaten/kota, tingkatprovinsidantingkatnasional, denganberdasarkankebutuhanpelakuutamadanpelakuusaha. Sedangkan yang dimaksudkandengankesinergianyaitubahwaprogramapenyuluhanpertanianpadatiaptingkatanmempunyaihubungan yang bersifatsalingmendukung. Penyusunan. Tujuandalamhalinimemuatpernyataanmengenaiperubahanperilakudankondisipelakuutamadanpelakuusaha yang hendakdicapaidengancaramenggalidanmengembangkanpotensi yang tersediapadadirinya, keluargadanlingkungannyauntukmemecahkanmasalah yang dihadapidanmeresponpeluang.
- Programa Penyuluhan Pertanian
- Contoh Programa Penyuluhan Pertanian Pdf
- Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian
Prinsip yang digunakandalammerumuskantujuanyaitu: SMART: Specific (khas); Measurable (dapatdiukur); Actionary (dapatdikerjakan/dilakukan); Realistic (realistis); danTime Frame (memilikibatasanwaktuuntukmencapaitujuan). Hal-hal yang harusdiperhatikandalammerumuskantujuanadalah: ABCD: Audience (khalayaksasaran); Behaviour (perubahanperilaku yang dikehendaki); Condition (kondisi yang akandicapai); danDegree (derajatkondisi yang akandicapai). Permasalahandalamhaliniterkaitdenganfaktor-faktor yang dinilaidapatmenyebabkantidaktercapainyatujuan, ataufaktor-faktor yang menyebabkanterjadinyaperbedaanantarakondisisaatini (faktual) dengankondisi yang ingindicapai. Faktor-faktortersebutantara lain:. Faktor yang bersifatperilaku, yaitufaktor yang berkaitandengantingkatadopsipelakuutamadanpelakuusahaterhadappenerapansuatuinovasi/teknologibaru, misalnyabelumyakin, belummau, ataubelummampumenerapkandalamusahanya. Faktor yang bersifat non perilaku, yaitufaktor yang berkaitandenganketersediaandankondisisaranadanprasaranapendukungusahapelakuutamadanpelakuusaha, misalnyaketersediaanpupuk, benih/bibitatau modal. Dari sekianbanyakpermasalahan yang diidentifikasi, perludibuatpemeringkatansesuaidenganprioritaspembangunanpertaniandisuatuwilayah.
Penetapanurutanprioritasmasalahtersebutdapatdilakukandenganmenggunakanteknikidentifikasifaktorpenentu (impact point), danteknikpemeringkatanmasalahlainnya. Rencanakegiatanmenggambarkanapa yang dilakukanuntukmencapaitujuan, bagaimanacaranya, siapa yang melakukan, siapasasarannya, dimana, kapan, berapabiayanya, danapahasil yang akandicapaiuntukmemecahkanmasalah yang dihadapidanmeresponpeluang yang ada. Untukmerumuskanrencanakegiatanperludiperhatikanhal-halsebagaiberikut:. 1. Tingkat kemampuan (pengetahuan, sikapdanketerampilan) pelakuutamadanpelakuusaha;. 2.
Ketersediaanteknologi/inovasi, saranadanprasarana, sertasumberdaya lain yang mendukungkegiatanpenyuluhanpertanian;. 3. Tingkat kemampuan (Pengetahuan, KeterampilandanSikap) penyuluhpertanian;. 4. Situasilingkunganfisik, sosialdanbudaya yang ada; dan. 5. Alokasipembiayaan yang tersedia.
Rencanakegiatanharusmemuatunsur-unsur: SIADIBIBA: Siapa yang akanmelaksanakan?; Apatujuan yang ingindicapai?; Dimanadilaksanakan?; Bilamana/kapanwaktupelaksanaan?; berapabanyakhasil yang ingindicapai (kuantitasdankualitas)?; berapakorbanan yang diperlukan (biaya, tenaga, dll)?; sertabagaimanamelaksanakannya (melaluikegiatanapa)? Rencanakegiatan yang disajikandalambentuktabulasi/matriks yang berisimasalah, kegiatan, metode, keluaran, sasaran, volume/frekuensi, lokasi, waktu, biaya, sumberbiaya, penanggungjawab, pelaksanaandanpihakterkait. PROGRAMA PENYULUHAN DESA. Penyusunan programa desa dimulai dengan penggalian data dan informasi mengenai potensi desa, monografi desa, jenis komoditas unggulan desa dan tingkat produktivitasnya, keberadaan poktan/gapoktan, keberadaan kelembagaan agribisnis desa, masalah-masalah yang dihadapi oleh pelaku utama dan pelaku usaha. PenyusunanprogramaKecamatandimulaidariperumusankeadaan, masalah, tujuandancaramencapaitujuan.
Dalamprosesinidilakukanpemeringkatanmasalah-masalah yang dihadapiolehpelakuutamadanpelakuusahasesuaidenganskalaprioritaskebutuhanpelakuutamadanpelakuusahadanfokuspembanguandikecamatan (BPP);. Penyusunanprogramadilakukanolehpenyuluhpertaniandikecamatandanperwakilankelembagaanpelakuutamadanpelakuusahamelaluiserangkaianpertemuan-pertemuanuntukmenghasilkandrafprogramakecamatan (BPP);. Programa yang sudah final ditandatanganiolehkoordinatorpenyuluhkecamatandanperwakilankelembagaanpelakuutamadanpelakuusaha, kemudiandisahkanolehKepalaBalaiPenyuluhan. Naskahprogramakemudiandijabarkanolehmasing-masingpenyuluhkedalam RKTP kecamatan, sertadisampaikandalam forum musrenbangtankecamatansebagaibahanpenyusunanperencanaanpembangunankecamatan. Penyusunanprogramakabupatendimulaidariperumusankeadaan, masalah, tujuandancaramencapaitujuan. Penyusunanprogramaprovinsidimulaidariperumusankeadaan, masalah, tujuandancaramencapaitujuan.
PENDAHULUAN A.Latar belakang Evaluasi adalah sebuah proses yang terdiri dari urutan rangkaian kegiatan mengukur dan menilai (Soedijanto, 1996). Evaluasi merupakan suatu kegiatan yang penting, namun sering dikesampingkan dan konotasinya negatif, karena dianggap mencari kesalahan, kegagalan dan kelemahan dari suatu kegiatan penyuluhan pertanian.
Sebenarnya evaluasi harus dilihat dari segi manfaatnya sebagai upaya memperbaiki dan penyempurnaan program/kegiatan penyuluhan pertanian sehingga lebih efektif, efisien dan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi penyuluhan pertanian dapat digunakan untuk memperbaiki perencanaan kegiatan/program penyuluhan, dan kinerja penyuluhan, mempertanggungjawabkan kegiatan yang dilaksanakan, membandingkan antara kegiatan yang dicapai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Begitu pula dengan evaluasi dampak penyuluhan pertanian, bagaimana pengaruhnya terhadap petani yang telah dilakukan kegiatan penyuluhan pertanian oleh penyuluh itu sendiri. Karena tanpa melakukan evaluasi dampak penyuluhan ini seorang penyuluh pertanian tidak akan bisa memperbaiki kinerjanya selama ini. Seorang Penyuluh Pertanian Ahli untuk dapat melakukan kegiatan tersebut dengan benar harus merencanakan/menyusun instrumen dan melaksanakannya dengan metoda ilmiah, untuk itu maka tahapan-tahapan yang dilakukan harus jelas, sistematis dan mengikuti kaidah berfikir ilmiah.
Derajat jenjang keilmiahan/kebenaran dari evaluasi dimulai dari evaluasi sehari-hari, mawas diri, mengevaluasi sendiri, kajian khusus dan penelitian ilmiah, sedangkan pendekatan yang dapat dilakukan dalam evaluasi adalah pendekatan informasi kunci, pendekatan forum masyarakat, pendekatan indikator dan pendekatan survei/sensus. Dalam evaluasi dampak pelaksanaan penyuluhan pertanian ini, penyuluh menyusun rencana kegiatan evaluasi dampak membuat bokashi jerami. Perencanaan evaluasi dimulai dari persiapan alat-alat dan bahan dalam pembuatan bokashi jerami tersebut. Sebagaimana diketahui bahwa umumnya petani dalam melakukan pemupun organik tanaman padi mereka menggunakan pupuk an organik seperti pupuk urea, SP-36, KCl, dan NPK yang harganya relatif mahal dan jarang diimbangi dengan pupuk organik. Petani menjadi ketergantungan terhadap produk kimia tersebut.
Padahal tanpa diimbangi pemakaian unsur hayati maka lama kelamaan lahan kita bisa rusak. Jika mengunakan pupuk kimia terutama bila kebanyakan maka akan memutuskan siklus hara tanah tersebut terutama akan mematikan organisme tanah, jadinya memang subur saat awal tetapi jadi tidak subur dimasa akan datang. Oleh karena itu apabila kita buat sendiri pupuk organik atau bokashi produksi tanaman tetap tinggi, biaya berkurang, dan yang paling penting lahan kita tetap terjaga kesuburannya. Mengapa harus bokashi jerami? Karena bahan pembuatnya yaitu jerami selalu tersedia, mudah didapat, biaya murah, dan belum dilaksanakan di kelompok tani di Desa Merapi. Oleh karena itu penting adanya perencanaan kegiatan evaluasi dampak setidaknya di wilayah Merapi dalam pelaksanaan penyuluhan pertanian yang dilakukan oleh penyuluh pertanian lapangan.
Tujuan Penyusunan rencana kegiatan evaluasi dampak pelaksanaan penyuluhan pertanian ini bertujuan untuk membantu penyuluh, apa yang harus kita lakukan di wilayah binaan selanjutnya setelah kita laksanakana penyuluhan pertanian terhadap petani dalam hal ini tentang membuat bokashi jerami. Sasaran Sasaran evaluasi dampak pelaksanaan penyuluhan pertanian pada laporan ini adalah salah seorang petani dari kelompok Sehati yang ada di desa Merapi Kec. Merapi Barat Kabupaten Lahat.
LANDASAN TEORI a. Pengertian dan manfaat evaluasi Secara umum manfaat dari hasil supervisi, monitoring, evaluasi, dan pelaporan penyuluhan antara lain: menentukan tingkat perubahan perilaku petani, untuk perbaikan program, sarana, prosedur, pengorganisasian, pelaksanaan penyuluhan pertanian, dan untuk penyempurnaan kebijakan penyuluhan pertanian (Modul Diklat Dasar Ahli,2010). Prinsip-prinsip evaluasi penyuluhan pertanian adalah:(Modul Diklat Dasar Ahli,2010). Berdasarkan fakta. Bagian integral dari proses penyuluhan pertanian.
Tujuan penyuluhan yang bersangkutan dengan berbagai alat. Metode dan hasil kegiatan penyuluhan pertanain. Hasil- hasil kuantitas dan kualitas. Mencakup tujuan, kegiatan, dan metode pengumpulan, analisis, dan interprestasi data, pembandingan hasil, pengambilan keputusan dan penggunaan hasil. Dalam praktek pelaksanaannya evaluasi dampak pelaksanaan penyuluhan dapat sejalan dengan evaluasi pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian, hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, lebih akurat, dan lebih sahih daripada evaluasi dengan menggunakan cara tunggal. Langkah-langkah evaluasi yang dilakukan adalah:.
Memahami tujuan penyuluhan yang akan dievaluasi. Menetapkan indikator-indikator untuk mengukur kemajuan-kemajuan yang dicapai. Indikator itu meliputi indikator perubahan kognitif, indikator perubahan kemampuan afektif, dan indikator perubahan psikomotor. Membuat alat pengukur untuk mengumpulkan data. Melakukan pengumpulan data dan melakukan analisis/interpretasi data. Dalam membuat alat ukur syaratnya sahih (vallidity), keterandalan (reliability) dapat digunakan orang lain dan memperoleh hasil yang sama dalam situasi dan kondisi apapun, obyektivitas, praktis, dan sederhana (simple) sehingga mudah dimengerti. Bokashi Jerami Bokashi berasal dari bahasa Jepang yang berarti “bahan organik yang telah difermentasikan”.
Bokashi adalah hasil fermentasi bahan-bahan organik seperti sekam, serbuk gergaji, jerami, kotoran hewan dan lain-lain. Bahan-bahan tersebut difermentasi kan dengan bantuan mikroorganisme yang mempercept proses fermentasi.
Campuran mikroorganisme yang digunakan untuk mempercepat fermentasi dikenal sebagai effective microorganism(EM). Manfaat Bokashi:.
Sebagai pupuk organik yang siap pakai dalam waktu singkat. Mengandung unsur hara makro dan mikro sehingga memudahkan pertumbuhan akar tanaman, menyimpan air tanah lebih lama. Tanah menjadi gembur, aerasi tanah bagus. Memperbaiki kehidupan organisme dalam tanah. Harga murah dan ramah lingkungan.
Bahan:. Jerami dipotong sepanjang 5-10cm (200 kg ). Dedak 10 kg. sekam 200 kg. Gula pasir 5 sendok makan. EM4 (20 sendok makan). Air secukupnya Cara Pembuatan: 1.Larutkan EM4 dan gula kedalam air 2.Campur jerami, sekam, dan dedak sampai merata 3.
Siram adonan dengan larutan EM4 sampai kandungan air adonan 50% atau bila dikepal air tidak menetas dari adonan, dan apabila kepalan dilepas adonan akan megar. Adonan diletakkan diatas lantai kering dengan ketinggian 15-30 cm kemudian ditutup dengan karung goni. Suhu adonan dicek setiap 5 jam sekali. Pertahankan suhu 40-50oC, bila suhu lebih karung penutup dibuka lalu adonan dibolak-balik kemudian ditutup lagi. Setelah lebih kurang seminggu-3 minggu bokashi selesai terfermentasi dan dapat digunakan sebagai pupuk.
Bokashi dapat disebar dipermukaan tanah dengan dosis 3-4 genggam/meter persegi. Pada tanah yang kurang subur dapat diberikan lebih banyak, kemudian tanah dicangkul/dibajak untuk mencampurkan bokashi. METODE EVALUASI DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN A.
Lokasi dan waktu 1. Lokasi Evaluasi Dampak Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian dilaksanakan terhadap petani Sehati desa Merapi Kecamatan Merapi Barat Kabupaten Lahat.
Waktu Waktu kegiatan dilakukan sebelum musim tanam padi tanggal 12 Mei 2012 di sawah tadah hujan milik petani bernama Samsul Bahri di desa Merapi. Karakteristik Dalam kegiatan Evaluasi Dampak Penyuluhan Pertanian ini, responden yang dipilih adalah petani bernama Samsul Bahri yang akan menanam padi varietas Ciherang yang berdomisili di Dusun V Desa Merapi Kec.
Merapi Barat Kab. Teknik dan Instrumen Pengambilan Data 1.Teknik Pengambilan data Data Primer yaitu dilakukan dengan teknik wawancara langsung pada petani responden dalam evaluasi dampak pelaksanaan penyuluhan pertanian. Instrumen Pengambilan Data Instrumen yang digunakan adalah kuesioner atau:. pertanyaan-pertanyaan untuk mengukur pengetahuan. Pertanyaan untuk mengukur tahu atau tidak tahu dan mengetahui atau tidak mengetahui dengan pertanyaan yang cukup pendek tentang bokashi jerami. Pertanyaan untuk mengukur pengertian. Pengertian lebih luas atau mendalam dari pengetahuan, pengertian mengacu pada kemampuan intelektualitas seseorang.
Prosedur Rancangan Kegiatan ini adalah melakukan penilaian terhadap kemampuan petani dalam pengetahuan petani tentang bokashi Jerami. LAMPIRAN DAFTAR PERTANYAAN RENCANA KEGIATAN DAMPAK PENYULUHAN PERTANIAN (MEMBUAT BOKASHI JERAMI) A.IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama Petani:. Jenis kelamin:. Jumlah anggota keluarga: 6. Kelompok tani: B.
DAFTAR PERTANYAAN/QUESIONER No Pertanyaan Jawaban Persentase ya tidak Ya Tidak 1. Apakah bapak mengetahui apa yang dimaksud dengan bokashi jerami? Apakah bapak mengetahui manfaat dari bokashi jerami untuk tanaman padi? Mengertikah bapak perbedaan antara bokashi jerami dengan pupuk organik? Apakah bapak mengetahui bahwa bokashi jerami bisa membuat tekstur tanah gembur sehingga dapat menyuburkan tanaman? Apakah bapak mengetahui bahwa dengan pemakaian bokashi jerami dapat mengurangi pemakaian pupuk anorganik pada tanaman padi?
Apakah bapak pernah melihat ada petani yang sudah menggunakan bokashi jerami di desa bapak? 1 1 1 1 1 1 100 100 100 100 100 100 No Pertanyaan Jawaban Persentase ya tidak Ya Tidak 7. Menurut bapak setelah mengetahui manfaat dari bokashi jerami yang sama dengan pupuk organik mengapa petani masih enggan untuk menggunakannya di lahan /sawah masing-masing? Apakah kandungan unsur hara yang terkandung dalam bokashi jerami cukup untuk menunjang pertumbuhan tanaman padi? KESIMPULAN/SARAN Rencana kegiatan dampak penyuluhan pertanian tentang membuat bokashi jerami dengan menggunakan media penyuluhan leaflet/folder supaya petani/sasaran suluh sampai pada tujuan penyampaian materi dan diharapkan setiap kali penyuluhan menggunakan leaflet/folder dan untuk hasil dampak belum di bahas karena ini baru merupakan rencana kegiatan.
Ppt makalah kelompok 1 -daya saing komoditas produksi pertanian. 1.
PENGERTIAN M ETODE P ENYULUHAN PERTANIAN Metode Penyuluhan Pertanian dapat diartikan sebagai cara atau teknik penyampaian materi penyuluhan oleh para penyuluh kepada para petani beserta keluarganya baik secara langsung maupun tidak langsung, agar mereka tahu, mau dan mampu menerapkan inovasi (teknologi baru). Metode Penyuluhan Pertanian Cara atau teknik penyampaian materi penyuluhan pertanian melalui saluran / media komunikasi oleh penyuluh pertanian kepada petani beserta keluarganya agar mereka bisa dan membiasakan diri menggunakan teknologi baru, baik secara langsung ataupun tidak langsung B. TUJUAN Membantu dalam menyampaikan materi penyuluhan pertanian kepada petani beserta keluarganya agar materi tersebut bisa diterima secara efektif oleh petani dan bisa menimbulkan perubahan-perubahan perilaku sesuai dengan yang diinginkan.
PENGGOLONGAN M ETODE P ENYULUHAN P ERTANIAN. Berdasarkan Teknik Komunikasi. Metode penyuluhan pertanian langsung (direct communications), Metode langsung digunakan waktu berhadapan muka ke muka dengan sasarannya dan berdialog dengan petani dan keluarganya. Contohnya demonstrasi, ceramah, kursus tani, obrolan sore. Metode yang langsung ini dianggap lebih efektif, meyakinkan dan mengakrabkan hubungan antara penyuluh dan sasaran. Dalam kondisi terbatasnya personalia, kurangnya transport, terbatasnya biaya, maka metode ini dianggap mahal.
Metode penyuluhan pertanian tidak langsung (indirect communication). Metode ini megunakan penyampaian pesan melalui perantara (medium atau media) contohnya; media cetak (brosur, majalah, surat kabar, dsb), media elektronik (radio, televisi, dsb), media pertunjukan atau sandiwara, pameran dll. Metode tidak langsung dapat menolong banyak sekali apabila metode langsung tidak memungkinkan digunakan terutama dalam upaya menarik perhatian dan menggugah hati sasaran. Siaran lewat radio dan televisi dapat menarik perhatian bila ditangani secara tepat.
Pameran yang baik diselenggarakan akan memberikan kesan yang lama dan meyakinkan. Demikian pula halnya dengan pertunjukan film dan slide, yang sekaligus dapat memberikan hiburan dan pengetahuan umum kepada masyarakat di pedesaan. Berdasarkan Sasaran Yang Ingin Dicapai.
Programa Penyuluhan Pertanian
Pendekatan perorangan digunakan untuk berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan masing-masing orangnya. Hasil survey membuktikan bahwa metode perorangan ini memberi pengaruh 17%-18% terhadap semua metode. Contohnya kunjungan ke rumah, ke sawah, ke kantor, pengiriman surat atau melalui telepon.
Dalam banyak hal hubungan perseorangan diperlukan agar petani menerapkan rekomendasi yang dianjurkan. Pendekatan Kelompok digunakan untuk menyampaikan pesan kepada kelompok. Metode ini sesuai dengan keadaan dan norma sosial dari masyarakat pedesaan Indonesia seperti hidup berkelompok, bergotong-royong dan berjiwa musyawarah.
Metode ini dapat meningkatkan tahapan minat dan perhatian ke tahapan evaluasi dan mencoba menerapkan rekomendasi yang dianjurkan. Hasil survey membuktikan bahwa metode kelompok ini memberikan pengaruh 25% terhadap semua metode. Contoh metode ini adalah pertemuan, demonstrasi, karyawisata, pameran, perlombaan, diskusi kelompok, kursus dll. Pendekatan Massal digunakan untuk menyampaikan pesan langsung atau tidak langsung kepada banyak orang sekaligus pada waktu hampir bersamaan. Metode ini digunakan untuk menarik minat dan perhatian masyarakat akan suatu rekomendasi usaha tani. Hasil survey membuktikan bahwa metode massal ini memberikan pengaruh 37% terhadap semua metode.
Contohnya pidato dalam pertemuan besar, siaran pedesaan, lewat radio atau tv, pertunjukan wayang, sandiwara atau dagelan, penyebaran bahan cetakan, penempelan poster, pembentangan spanduk, dll. Adapun sebanyak 19% disebabkan pengaruh tidak langsung seperti informasi antar tetangga, percakapan/obrolan, kunjungan dan memperhatikan sesuatu di pinggir jalan. Sebagai kesimpulan dapat dikemukan bahwa untuk melakukan kegiatan penyuluhan pertanian yang baik perlu digunakan berbagai macam metode.
Berdasarkan Indera Penerima. Penglihatan/visual (pesan diterima melalui penglihatan) contoh;. Synology wins server setup.
Contoh Programa Penyuluhan Pertanian Pdf
Publikasi barang cetakan, gambar, poster. Pertunjukanfilm bisu dan slide tanpa penjelasan lisan.
Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian
Pameran tanpa penjelasan lisan, surat menyurat,. Pendengaran/Audio (pesan diterima melalui indera pendengaran) contoh; Siaran radio, tape recorder, Hubungan telephone Pidato, ceramah. Kombinasi/Audio-visual (pesan dapat diterima melalui indera penglihatan & pendengaran sekaligus). Pertunjukan film bersuara Siaran televisi, wayang, sandiwara Demonstrasi, kursus (di kelas & praktek) Pameran, Karyawisata. Anita Gamadi dlm bukunya “Penyuluhan kepada Rakyat Tani” menyatakan bahwa penangkapan pesan dari mendengarkan saja(10%)hasil penangkapan dari melihat (50%) sedangkan hasil penangkapan dari mengerjakan sendiri (90%).